Pesan untuk Kamu yang Hidup dengan Orang Tua Tunggal

orang tua tunggal

Renungan anak kepada orang tua

Untuk kamu, pemuda-pemudi yang sedang berjuang meraih cita-cita.

Untuk kamu yang merasa perjuanganmu nggak didampingi oleh keluarga yang lengkap.

Untuk kamu, yang sudah bertahun-tahun hidup dengan satu orang tua saja. Ya, kamu dengan orang tua tunggal …

Semangatlah.

Bagimu, memiliki orang tua yang masih lengkap adalah anugerah. Layaknya organisasi, anggota keluarga yang lengkap memungkinkan visi misi keluarga lebih mudah tercapai.

Masing-masing anggota dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dalam mencapai tujuan bersama.

Tenang saja, kamu bukannya sengsara, melainkan istimewa. Pada keluarga yang nggak lengkap, akan ada anggota keluarga yang merangkap tugas anggota lain.

Bisa jadi itulah kamu. Mau nggak mau, kamu turut bertanggung jawab menggantikan tugas ayahmu, atau mungkin ibumu.

orang tua tunggal
Sumber Foto: Compfight

Kamu mungkin terkadang sedih karena kata orang kamu kurang kasih sayang. Ah, apa iya?

Kamu tahu, hal seperti ini bukan nggak mungkin terjadi pada sebuah keluarga.

Keluargamu, misalnya. Salah satu anggota keluarga dipanggil Tuhan lebih cepat, atau orang tuamu mengalami perceraian, tentu bukanlah hal yang diinginkan. Namun, Tuhan mengujimu.

Kadang ketidaklengkapan orang tua ini menjadi alasan yang menghambatmu meraih cita-cita.

Entah terhambatnya pendidikan – apalagi kalau tulang punggung keluargamu telah tiada, terhambatnya kesehatan – karena orang tuamu nggak terlalu fokus memperhatikanmu, atau terhambatnya hal lain yang menjadi kebutuhan nggak bisa terpenuhi.

Ya, kamu pasti ingin seperti orang lain yang menurutmu memiliki hidup lebih sempurna, bukan?

Bersabarlah, jika kamu dapat memahami lebih dalam lagi, kamu istimewa. Kamulah orang kuat pilihan Tuhan. Yang punya nilai plus yang nggak dimiliki pemuda-pemudi lainnya.

Kamu dengan orang tua tunggal akan menjadi pribadi yang mandiri dan nggak mudah merepotkan orang lain

Kamu dengan orang tua tunggal, akan lebih tahu betapa kerasnya orang tuamu – entah ayah atau ibu – berjuang merangkap tugas mencari nafkah dan mengurus rumah tangga.

Kamu pun tak akan sampai hati untuk sedikit-sedikit merepotkan dan bergantung padanya. Kamu akan lebih memilih untuk membantunya berjuang.

Sederhana saja, meski terkadang menginginkan sesuatu, kamu akan berusaha memilikinya sendiri.

Atau tanpa disadari, kamu enggan meminta sesuatu yang aneh-aneh dan akan merepotkan orang tersayangmu.

Kamu menjadi pribadi yang mandiri tanpa disadari. Kamu juga sudah terbiasa meraih sesuatu atas usahamu, bukan semata-mata merengek lalu yang kamu inginkan sudah muncul di depan mata secara instan.

Kamu dengan orang tua tunggal lebih dewasa dalam menghadapi masalah

Kamu mungkin bukan anak yang kuat. Tapi ketika keluargamu dilanda masalah, kamu akan turut berpikir keras menentukan jalan keluar.

Kamu nggak akan tega untuk bersikap cuek dan memikirkan dirimu sendiri.

Bahkan jika kamu dilanda masalah, sebisa mungkin kamu akan menyelesaikannya sendiri selagi dirimu sanggup.

Meski demikian, kamu pun nggak sebegitu berhati baja. Terkadang kamu pun bisa runtuh oleh masalahmu.

Sesekali kamu akan berbagi masalah tersebut dengan keluarga, meski di satu sisi selalu berusaha tetap kuat menghadapinya.

Kamu sadar, menghindar dari masalah bukanlah solusi terbaik.

Kamu akan selalu memikirkan orang tua tunggalmu dan keluargamu

Kamu tahu persis bagaimana rasanya kehilangan. Selagi masih sanggup, kamu akan selalu berusaha membahagiakan keluargamu.

Kamu akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan berkata. Kamu takut mereka kecewa akan hal-hal buruk yang bisa saja kamu lakukan.

Kesedihan mereka adalah hal yang menyakitkan bagimu.

Ketika berada jauh dari mereka pun, kamu nggak akan sampai hati untuk menjadi pribadi yang seenaknya sendiri, yang suka foya-foya, bermalas-malasan, atau apapun yang akan meruntuhkan kepercayaan mereka.

Ketika kamu bahagia pun, kamu akan selalu memikirkan mereka dan membagi kebahagiaanmu.

Tanpa sadar, kamu menjadi pribadi yang selalu berusaha menjadi yang terbaik.

Kamu dengan orang tua tunggal akan selalu tangguh dan bekerja keras

Kamu bagaikan pohon, semakin tinggi, semakin kencang tertiup angin, semakin sering terkena hujan, semakin mudah pula tersambar petir.

Namun, tetap kuat mencengkeram tanah. Karena jika pohon tersebut tumbang, ia akan merugikan banyak makhluk hidup. Begitupun kamu.

Tanpa disadari, kamu menjadi pemuda yang tangguh dan selalu ingin berguna bagi orang lain, apalagi keluargamu.

Kamu pun sudah terbiasa berjuang, membentuk mental seperti ksatria yang siap bertempur di medan perang.

Kamu sudah tahan banting menghadapi kegagalan, sehingga selalu siap untuk bangkit kapanpun.

Hei, betapa istimewanya kamu! Kamu nggak kalah dengan pemuda-pemudi lain yang masih memiliki orang tua lengkap.

Kamu hebat dengan caramu sendiri. Begitupun mereka yang juga hebat dengan jalan mereka sendiri.

Apakah masih perlu merasa iri dengan orang lain? Apakah masih perlu merasa miskin kasih sayang? Lebih baik, jangan pedulikan mereka-mereka yang menjatuhkanmu.

Pedulikan saja mereka yang memang bersungguh-sungguh mengingatkanmu ketika kamu keliru.

Kamu justru hidup dengan banyak cinta dan kasih sayang. Kamu hanya perlu berbalik menyayangi siapa pun yang berusaha menumbangkanmu.

Kamu dengan orang tua tunggal, tegakkanlah kepalamu. Rintangan yang menyenangkan di depanmu bukan apa-apa untuk dihadapi!

Pesan untuk Kamu yang Hidup dengan Orang Tua Tunggal 1

Author: Vera

Thanks for Reading

Enjoyed this post? Share it with your networks.

Leave a Feedback!