Bawa botol minum sendiri nggak selalu kekanak-kanakan kok!
Makan di tempat makan memang harganya macam-macam.
Meski beberapa tempat rata-rata sama dan hanya selisih 500 sampai 2000 rupiah, tetap saja saya pasti kadang membandingkan harga di tempat yang satu dengan tempat yang lain.
Nggak hanya harga saja sebenarnya, tapi juga rasa makanan, kebersihan, pelayanan, dan juga fasilitas.
Apapun makanannya, yang penting minumnya air putih. Itu kalau saya sih. Karena bagi saya, minum selain air putih nggak melepas dahaga. Apalagi sehabis makan.
Masih soal harga lagi, di beberapa tempat makan memang air putih ini macam-macam pelayanannya.
Ada yang memberi dengan cuma-cuma dan ambil sendiri, ada pula yang mematok harga untuk minuman bening ini. Ada yang memberi harga 500 rupiah untuk satu gelas, bahkan sampai 2000 rupiah juga ada.
Kalau di tempat makan yang agak kelas menengah, harga air putih bisa lebih mahal.
Ya maklum saja, mungkin karena pajak sewa tempatnya tinggi, atau karena fasilitasnya memang sangat lengkap dan nyaman.
Namun tetap saja, saya masih agak perhitungan soal membeli air putih. Justru saya mending mengeluarkan uang untuk membeli minuman yang lain.
Soal air putih ini, saya jadi mensyukuri kebiasaan saya sedari kecil. Kebiasaan ini rupanya bermanfaat banget bahkan hingga saya beranjak dewasa.
Kuliah hingga kerja, kebiasaan ini masih saya terapkan. Ya, tiap bepergian, saya selalu membawa air putih sendiri yang diletakkan dalam botol minum.
Ketika pergi nggak bawa minum, rasanya seperti ada yang kurang. Dari zaman SD hingga sekarang, botol minum beserta air putih di dalamnya selalu ada dalam tas saya.
Kalau dulu waktu SD sih sebenarnya alasan membawa minum sendiri adalah supaya saya nggak jajan minuman sembarangan. Maklum, anak SD ada minuman menarik yang berwarna-warni saja sudah tergiur ingin membeli.
Sementara itu semasa SMP dan SMA, saya pernah merasa begitu childish membawa minum dari rumah. Ada juga teman yang menganggap saya seperti anak TK dan anak SD. Menyebalkan, sih! Namun mereka langsung ‘kualat’.
Pernah suatu kali di kelas, kami sedang nyemil snack yang pedas. Waktu itu temanku sudah kehabisan uang saku, sehingga nggak bisa membeli air minum di kantin sekolah. Bagaimanapun, ia nggak bisa menahan kepedasan.
Ya apa lagi solusinya kalau bukan minta minumku? Tuh, sudah meledekiku, butuh juga ‘kan?
Ia baru menyadari bahwa membawa air minum dari rumah sangat penting untuk keadaan darurat seperti haus saat kehabisan uang saku misalnya. Ia pun setelah itu meniru kebiasaanku membawa air putih sendiri ketika sekolah.
Sampai kuliah dan kerja, aku masih saja terbiasa membawa minum. Aku membawa botol minum yang berbeda-beda, karena koleksiku tentu saja sudah lumayan bisa untuk gonta-ganti setiap hari.
Oh ya, nggak hanya aktivitas rutin. Ketika hangout pun aku sering membawa minum sendiri kalau nggak lupa.
Minum yang saya bawa sendiri ini seperti penyelamat lho. Kadang ketika saya hendak pergi ke suatu tempat, haus di jalan, dan kesusahan menemukan minimarket, tinggal mengeluarkan tumblr minum dari tas, masalah selesai deh. Saya juga terhindar dari menahan haus sepanjang jalan.
Membawa minuman sendiri saat bepergian, selain irit juga aman. Sumber airnya jelas, karena saya mengambil dari galon maupun air rebusan sendiri yang sudah saya pastikan memang bersih dan layak minum.
Terkadang, ada suatu tempat makan yang menyediakan air mineral kurang bersih entah dari mana sumbernya. Bukan berburuk sangka, ya. Tetap saja membawa air putih sendiri lebih aman dan nggak kepikiran macam-macam.
Selain itu, membawa minum sendiri juga dapat bermanfaat ketika saya dilanda panik, emosi, atau nervous.
Misalnya saja, panik ada barang yang ketinggalan. Tinggal minum, panik saya sedikit mereda, sehingga saya jadi lebih mudah memikirkan jalan keluar yang harus dilakukan. Sesederhana itu memang.
Oh ya, membawa minum sendiri juga termasuk bentuk kontribusi kita terhadap kebersihan lingkungan lho.
Botol minum yang kita bawa tentu bisa dipakai berulang-ulang, nggak seperti kalau kita membeli air minum kemasan.
Botolnya berbahaya jika dipakai ulang, maka otomatis kita akan membuangnya. Nggak heran kalau sampah plastik di dunia ini akan semakin meningkat.
Kalau kamu belum memiliki kebiasaan ini, coba deh sekali saja terapkan. Lalu rasakan manfaatnya.
Oh ya, ada satu hal penting. Kalau memang sudah terbiasa membawa minum sendiri dan ada orang lain yang sedang merasa haus, jangan lupa untuk berbagi, ya. Lumayan, sesepele membawa air putih saja sudah bisa jadi ladang pahala.